-->

Ternyata Limbah Padi Tingkatkan Lapangan Kerja Bagi Ibu-ibu di Nagan Raya

Ismail Abda author photo

Aceh Barat, BAP--Baru-baru ini Direktorat Biomassa PLN Energi Primer Indonesia melaksanakan tinjauan langsung Pasokan Sekam Padi berasal dari limbah pertanian yang dijadikan sebagai bahan bakar Campuran Batubara atau cofiring biomassa yang di pasok ke Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Nagan Raya.

Dalam kunjungan kerjanya PLN Energi Primer Indonesia yang diwakili oleh Manager Layanan Operasi dan Stakeholder Wilayah 10 Ibnu Pujo Wijayanto melihat langsung ke lapangan dan berinteraksi dengan pengumpul sekam padi di kilang padi Primo Tani di Gampong Pasie Tengoh, kecamatan Kaway XVI, Aceh Barat. 

PT. Kurma Karya Global merupakan salah satu mitra PLN yang memasok biomassa ke PLTU Nagan Raya sejak 2023. 

Tidak hanya sekam padi, mereka juga memasok limbah serbuk kayu (sawdust), kulit ari kopi, cangkang sawit, dan serpihan kayu (woodchips).

Komisaris PT. Kurma Karya Global Muzakir yang mendampingi Ibnu mengatakan,  program cofiring secara perlahan mengubah pola pikir masyarakat yang sebelumnya memperlakukan sekam padi hanya sebagai limbah untuk dibuang dan dibakar begitu saja menjadi bahan bermanfaat. 

Bahkan Limbah tersebut kini memiliki nilai ekonomi dan membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat setempat.

Latar belakang warga yang bekerja tersebut beragam, mulai dari ibu rumah tangga, janda korban konflik, dan mantan pasukan inong balee (perempuan) GAM hingga pemuda putus sekolah.

Ia mengatakan rata-rata para pekerja mendapat upah dari mengumpulkan sekam Rp100 ribu hingga Rp200 ribu per hari, tergantung jumlah karung yang berhasil diisi dengan sekam padi. 

"Kami bayar Rp3.000 per karung dengan berat rata-rata 20 kilogram, kadang ada dari mereka terkumpul sampai 100 karung" kata Ibnu Pujo Wijayanto kepada beritaacehpoe.com Minggu 4/5/2025 melalui pesan Persnya.

Sementara itu Pengumpul sekam padi asal Desa Ranto Panjang Timur, Aceh Barat, Rini Andriati (36) mengungkapkan bahwa dirinya mulai bekerja mengumpulkan sekam padi sejak Oktober 2024. 

Selain mengumpul sekam padi, ia tak memiliki pekerjaan tetap lain, hanya kadang kala jadi buruh kasar di sawah.

Dalam sehari, ia bisa mengumpulkan sekam padi sekitar 70 hingga 100 karung. Upah yang diterima beragam, mulai Rp100 ribu sampai Rp200 ribu per hari. 

"Alhamdulillah upahnya cukup membantu memenuhi kebutuhan keluarga, untuk anak sekolah, beli baju sekolah dan buku sekolah anak yang mau masuk SD" ungkap Rini 

Disisi lain, pemilik Usaha Kilang Padi Primo Tani, Muhib mengatakan dengan adanya pemanfaatan Limbah Sekam Padi oleh PLTU Nagan Raya kini dirinya tidak lagi harus mengeluarkan biaya untuk membuang sekam padi. 

"Dulu saya keluarkan biaya puluhan juta untuk membuang sekam padi, Alhamdulillah sekarang malah jadi bahan beharga meski nilainya masih rendah" Cetus Muhib. 

Muzakir juga menyampaikan,  Khusus limbah sekam padi yang  dipasok ke PLTU rata-rata 500 ton per bulan. 

"Insya Allah terpenuhi semuanya, karena bahan baku kita ada" ucapnya di Meulaboh, Aceh Barat.

Saat ini, lanjut Muzakir,  PT Kurma telah mempekerjakan sekitar 50 orang sebagai pengumpul sekam padi untuk diangkut ke PLTU. 

"Belum lagi, ada warga yangmengumpulkan sekam padi secara pribadi dan mereka tidak terdata di perusahaan" ujarnya.

Editor: Istanjoeng
Share:
Komentar

Berita Terkini