-->

Mahasiswa KKN Latih Warga Meunasah Dayah Meunara

Redaksi author photo

Aceh Utara--Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Lhokseumawe yang tergabung dalam Kelompok I di bawah supervisi Maryana, S.E, M.Si, Ak, mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gampong Meunasah Dayah Meunara, Kecamatan Kuta Makmur, Aceh Utara.

Kegiatan KKN tersebut para Mahasiswa menggelar pelatihan pembuatan sabun cuci piring berbahan dasar alami berupa daun pandan dan jeruk nipis kepada warga Gampong Meunasah Dayah Meunara Minggu 15/6/2025.

Kegiatan itu berlangsung di balai pertemuan Gampong setempat yang diikuti oleh 49 peserta yang terdiri dari ibu-ibu rumah tangga dan remaja putri.

Kegiatan tersebut merupakan bagian dari pengabdian kepada masyarakat, hal itu bertujuan mengedukasi warga, agar dapat memanfaatkan potensi sumber daya alam di lingkungan sekitar untuk kebutuhan rumah tangga secara mandiri dan berkelanjutan.

"Salah satu tujuan utama kegiatan ini adalah memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang bagaimana cara memanfaatkan bahan-bahan alami yang ada di sekitar mereka agar menjadi produk bermanfaat" kata Arini, salah satu mahasiswa peserta KKN.

Menurut Arini Sabun cuci piring itu tidak hanya aman dan ramah lingkungan, tapi juga ekonomis.

Dirinya berharap sabun cuci piring produk rumahan ini nantinya selain bisa dipakai sendiri juga dapat dijual untuk menambah penghasilan.

Sementara itu Eva Amalia dalam paparannya, ia menjelaskan bahwa bahan yang digunakan sangat sederhana dan mudah didapat, yaitu daun pandan, jeruk nipis, garam halus, Texapon, dan air. 

"Ini adalah alternatif sabun cuci piring yang tidak hanya efektif membersihkan, tetapi juga tidak mencemari lingkungan," jelas Eva.

Pelatihan tersebut mendapat respons positif dari peserta pelatihan pembuatan sabun cuci piring ala Mahasiswa KKN.

Hamidah (40) ibu rumah tangga peserta pelatihan, mengaku antusias mengikuti kegiatan tersebut.

"Saya ingin membuat sabun ini untuk dipakai sendiri di rumah. Bahan-bahannya murah dan mudah dicari, cara membuatnya juga gampang. Lumayan bisa menghemat pengeluaran," ujarnya.

Hal serupa juga di ungkapkan peserta lainnya Zuraida, melihat potensi peluang usaha dari pelatihan tersebut. 

"Saya tertarik membuat produk ini untuk dijual. Karena bahan-bahannya alami dan aman, saya yakin banyak orang yang akan tertarik membelinya," tuturnya optimis.

Pelatihan itu menjadi contoh bagaimana sinergi antara dunia pendidikan dan masyarakat dapat membuka peluang ekonomi baru berbasis potensi lokal. 

Mahasiswa KKN STIE Lhokseumawe berharap kegiatan serupa bisa terus dikembangkan di Gampong-gampong lainnya sebagai bentuk kontribusi nyata dalam pembangunan ekonomi masyarakat dari akar rumput.

Editor: Istanjoeng
Share:
Komentar

Berita Terkini